My SiMplE nOtEs

apapun inspirasi dari pikiranku kucoba kutuangkan dalam tulisanku..semoga bermanfaat.


hari jum'at ni aku gag dateng di IFFAH..tapi untungnya dapet oleh-olehnya dikasih ma temen..ni dia oleh-olehnya

mawar begitu mempesona, beraroma harum, kelopak-kelopaknya begitu tertata. mawar begitu sulit terjangkau! Ya! kita harus berhati-hati memetiknya sebab tangkainya yang meskipun kecil namun kokoh itu berduri. mawar begitu misterius, elegan. bentuk dan aromanya yang mempesona, membuat semua orang ingin menikamatinya,memetiknya, memilikinya. tapi, ternyata tidak mudah mendapatkannya. untuk memetiknya kita harus berhati-hati agar durinya tidak melukai. tidak sembarangan kita bisa sambil lalu memetiknya, bila kita tidak ingin "diserang" oleh durinya. tangkainya juga tidak mudah dipatahkan.

muslimah yang seperti mawar, begitu enak dipandan. kecantikannya terpancar dari sebuah keteguhan yang dalam. kalaupun memang dia dianugerahi kecantikan fisik oleh Allah, dia akan semakin cantik. kalaupun secara fisik dia tidak tergolong "begitu cantik" namun dia memancarkan kecantikan yang lain. kecantikan yang membawanya pada sebuah derajat yang begitu tinggi. elegan..

wanita yang seperti bunga mawar memiliki keteguhan prinsip, dia mengerti setiap detil dari dirinya begitu berharga, untuk itulah dia menjaganya, melindunginya dengan seksama. dia juga sangat teguh pendiriannya. dia tidak mudah meluruhkan harga dirinya untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan jalan prinsipnya. lihat betapa mawar tidak mudah menggugurkan mahkota bunganya meskipun ia layu. perempuan-perempuan seteguh mawar tidak akan meluruhkan kehormatannya. dia akan menjaganya meskipun ia harus berjuang untuk itu. keadaan tidak membuatnya cengeng.

mawar tidak mudah dipetik. semua orang tahu bahwa dia memiliki banyak pesona. namun pesona itu tidak membuatnya pongah, perempuan-perempuan berkarakter mawar selalu memancarkan keramahan, kebaikan. tapi untuk mendapatkannya? nanti dulu!! bukan jual mahal, tapi ia memiliki izzah (harga diri, kehormatan, rasa PD, bangga bukan karen dirinya tetapi "bangga" karena ia memegang teguh Islam dan segala peraturannya).

pesona mawar membuat orang tidak berani mempermainkannya. pesona karakter 'mawar' akan menyeleksi siapa yang beruntung mendapatkannya dengan cara yang baik, bukan menyerobot apalagi memetiknya dengan paksa!!

maka, siapapun yang ingin memetik mawar-mawar muslimah itu, ia haruslah seorang yang memiliki keteguhan dan daya juang! ia harus meminta mawar-mawar muslimah itu dari pemiliknya. siapa pemiliknya?? sang pecinta mawar itu dan pemilik kebun mawar yang sejak kecil merawata dan menjaga "sang mawar" agar tumbuh menjadi muslimah yang teguh.

Aku malu,

Saat aku lebih mencintai orang lain daripada mencintai penciptaq

Dan juga mencintai yang telah menciptakan persaan cinta ini

Aku malu,

Karena waktuku sering terbuang hanya untuk lamunan dan khayalan

Yang tiada berguna dan tidaklah nyata

Aku takut,

Takut jika hal ini terus berlanjut

Mau jadi apa hidupku ini??

Aku ingin menangis,

Bersedih karena inginku tak tercapai

Karena harapku tak kunjung nyata

Tapi aku kembali malu,

Ketika aku tidak bisa menangis saat mohon ampun atas banyaknya dosaku

Ketika aku jarang mengucapkan terima kasih pada yang memberi kabahagiaan

Dan rasanyapun aku menangis,

Menangisi kelemahanku sebagai manusia

Tapi apa pantas sekarang aku menangis?

Padahal begitu banyak hal yang bisa membuatku bahagia

Ayah,ibu,saudara-saudaraku,dan juga aku sendiri

Merekalah kebahagiaanku yang sebenarnya

Bahagia karna aku memiliki mereka

Bahagia karna bisa tersenyum dengan mereka

^_*’

Teman tak banyak kata yang bisa kutuliskan untuk menggambarkan dirimu seutuhnya.
Hanya aku ingin mengungkapkan kekagumanku padamu. Kau tahu?? aku memandangmu sebagai seseorang yang tidak banyak mengeluh dengan kehidupanmu, bahkan aku belum pernah melihat statusmu tampak pesimis, semua hal yang kau tuliskan berisikan kata-kata manis yang menyejukkan. Aku yakin tidak ada orang yang tidak akan nyaman dengan hadirmu. Suka bercanda, namun juga serius. Kau bisa memimpin teman-temanmu dengan baik. Oleh karena itulah aku kagum padamu.

Itulah sebagian pandanganku padamu, namun disisi lain kehangatan tutur lakumu sulit bagiku untuk mendekatinya. Ibarat kita saling berdekatan namun ada sebuah tembok kaca besar yang menjadi pemisah kita hingga pada akhirnya aku hanya bisa melihat tanpa secara langsung menyentuhmu. Dengan melihatmu dibalik tembok kaca ini,kita berkomunikasi lewat tulisan. Apa kau tahu juga bahwa ketika kau sedang bahagia di seberang sana aku disini hanya melihat dengan perasaan hampa yang kering. Apa kau dapat membayangkannya?? Tatapan mata ini menyaksikan bagaimana kau begitu bahagia dengan hubunganmu dengan orang lain. Sementara di sebelah sana kau tersenyum bahagia, disini aku hanya bisa terus bersedih dan merasa kehilangan kesempatan untuk bersamamu. Namun aku tetap mempertahankan senyumanku untukmu, aku berharap kau tidak tahu dengan kesedihanku ini.

Lewat tulisan aku tuliskan pesan agar aku masih dapat berkomunikasi untukmu. Aku tidak mau kehilangankmu sebagai teman baikku. Mungkin jika aku jujur padamu dan menyatakan kekagumanku ini, kau akan bisa menghargaiku. Namun, aku tidak ingin melakukannya karena aku tertutupi oleh rasa malu yang sangat sulit untuk kubuang. Aku tidak ingin berbohong bahwa kebahagianmu sangat menyakitiku. Tidak ada hal lain yang bisa aku lakukan selain berusaha menerima kenyataan ini dengan lapang dada. Sungguh keadaan yang menyedihkan, di seberang sana aku melihatmu sangat bahagia, sementara di sini ada hati yang kau sakiti tanpa kau sadari. Berbahagialah teman, mungkin kau bukan kebahagiaanku dan aku akan mencari kebahagiaanku sendiri. Aku akan tetap bertahan dengan peranku sebagai temanmu dan mungkin mengenai perasaanku aku tidak akan pernah mengatakannya padamu, biarkan aku merasakannnya sendiri. Teman, terima kasih yaa atas kesempatan-kesempatan yang kau berikan padaku untuk mengetahuimu lebih jauh dan saat-saat kau mengajakku berbicara, terus terang itu adalah kenangan yang mungkin tidak akan pernah aku lupakan, itulah kebahagiaan sesaatku denganmu.

Aku tidak peduli apa kau menyadari hal ini atau tidak, yang jelas kau pernah menjadi kenangan terindah dalam hidupku. Semoga tembok kaca ini dapat runtuh hingga kita bisa berkomunikasi tanpa tulisan lagi tapi dengan lisan, satu-satunya harapan besar yang masih tersisa untukku adalah dapat menjadi sahabatmu bukan hanya sekedar teman biasamu.

GANGGUAN JIWA: APAKAH ANDA CEMAS?

Sudah kira-kira 10 menit aku berdiri menunggu bus umum, hampir setiap pagi aku menunggunya di tempat ini.

Aku Tina, siswi sebuah sekolah menengah atas negeri di Surabaya. Beginilah rutinitasku setiap pagi, berangkat ke sekolah dengan bus umum karena ayahku hanya seorang guru bantu di sekolah dasar sementara ibuku seorang pedagang sayur keliling sehingga mereka tidak sanggup memberiku kendaraan bahkan mengantarku ke sekolah pun tidak sempat. Dalam hati sembari menunggu bus, aku bertanya pada diriku sendiri, mengapa nasibku jauh berbeda dengan teman di sekolahku. Setiap pagi mereka berangkat ke sekolah dengan kendaraan pribadinya, sepeda motor atau bahkan mobil mewah. tidak jarang pula diantara mereka yang selalu diantar oleh supirnya dengan mobil buatan luar negeri. waaah, aku merasa iri, sungguh iri. tak henti aku memikirkan malangnya nasibku yang terlahir dari keluarga yang sangat sederhana. ratapanku ini berlanjut hingga aku melihat bus datang dari arah kejauhan. aku melupakan anganku sejenak dan segera melambaikan tangan agar bus berhenti dan membiarkan aku ikut dengannya.


Akhirnya bus yang kunantikan datang juga, dan aku pun segera naik sambil menengok sana sini mencari tempat duduk kosong, tapi sayangnya bus ini sudah terlalu penuh sampai-sampai aku tidak bisa menengok lebih dalam lagi untuk mencari bangku kosong. tampaknya pagi ini aku kesiangan dan terpaksa harus rela berdesak-desakan dengan penumpang lain yang juga kebanyakan adalah siswa-siswa. yaaaah, bergelantungan dekat pintu bus.

wuuuuiiiihh, penuhnya !!

kakiku terinjak sana sini, digencet banyak kaki, sungguh pagi yang menyedihkan.

tak berapa lama kemudian, serombangan siswa turun di depan sebuah sekolah menengah..aku segera berlari ke dalam dan segera duduk di sebuah bangku yang baru saja diduduki seorang siswa yang baru saja turun. Walau keadaan masih lumayan sesak tapi tetap kupaksakan agar bisa duduk karena kakiku sudah sakit dan sepatu kesayanganku ini sudah mulai kotor.


Aku menghela nafas sambil membersihkan sepatuku dan menyapu keringat di wajahku dengan sehelai tissue. Beberapa saat kemudian aku kembali teringat dengan hal yang kupikirkan saat menunggu bus. Aku terus berlalu dalam pikiran yang menyesalkan nasibku ini,terlintas dalam benakku ingin sekali membeli handphone. Di sekolah boleh dikatakan aku adalah siswa yang paling miskin, bahkan handphone yang kini sudah memasyarakatpun orang tuaku belum mampu untuk membelikannya untukku. Hanya satu hp di keluargaku yang di pegang oleh ayah dan digunakan hanya untuk hal-hal yang penting.


uuuuuhhhh, aku terus menghayati keadaanku ini.


Terlintas sebuah pemandangan dari luar jendela, aku melihat seoarang anak kecil berdiri dengan sebuah baju lusuh,tanpa alas kaki,wajah kusam,dan dengan sebuah gelas plastik di tangan kanannya sedang berdiri di tepi jalanan. Tapi aku tidak sempat berfikir lebih jauh lagi karena pemandangan seperti ini sudah biasa kulihat hampir setiap pagi. Beberapa saat kemudian bus berhenti karena ada lampu merah, kembali aku diperlihatkan dengan pemandangan yang tidak jauh berbeda. Seorang anak perempuan seusiaku tampak sedang menyanyi alakadarnya dengan hanya sebuah gitar tua sebagai alat musiknya pada sebuah mobil mewah yang ada di samping bus ini. Hingga bus kembali melaju aku belum tersadar dengan apa yang sedang aku lihat. Sampai tiba saatnya aku harus turun dari bus dan berjalan menuju sekolah. Di pintu gerbang depan sekolahku, terlihat seorang wanita paruh baya sedang menjual nasi rames buatannya sendiri. Aku terus memperhatikannya, karena hal itulah wanita yang tampaknya seusia dengan ibuku itu mendekatiku dan menawarkan dagangannya padaku.


"Non, mari beli nasi rames buatan ibu. Tidak mahal ko' cuma 2rbu. Ayo non beli ya." kata wanita itu.

"Maaf bu, saya sudah sarapan tadi di rumah", jawabku.

"oh, ya sudah terima kasih non", jawab wanita itu.

Setelah itu dia berbalik dan kembali menawarkan pada orang lain. Tanpa sadar, aku memanggilnya.

"Ibu !!", teriakku.


Penjual itu menengok dan kembali menghampiriku. "Iya non, ada apa? apa mau beli?.

"Tidak bu,aku mau bertanya. eeemmm,ibu punya anak?",tanyaku padanya.

"Iya punya, anak ibu ada 3 orang salah satunya ada yang seusia non dan sekarang juga sedang sekolah",jawabnya.

"ooooooh, dimana sekolahnya bu?".

"alhamdulillah di SMA 1", jawabnya.


Dalam hati aku benar-benar terkejut, ko' bisa yaa penjual seperti ibu ini yang tampaknya lebih miskin dari keluargaku bisa menyekolahkan anaknya di sekolah yang terkenal dengan kepintaran siswa dan prestasi yang merajai sekolah lainnya dan mahal pula.

Aku sungguh heran, sangat tidak kusangka. Tapi dalam hati aku masih penasaran, jangan-jangan anaknya mendapat orang tua asuh yang membiayayainya atau jangan-jangan suaminya orang kaya dan ibu ini pura-pura miskin. Hal ini menelisikku untuk bertanya lebih jauh.


" Maaf ibu, apakah ibu membiayayai sendiri semua anak-anak ibu?, tanyaku padanya.

Ibu itupun tersenyum dan menjawab,"Non, ibu ini seorang janda, suami ibu sudah meninggal 8 tahun lalu. Ibu berkerja keras untuk menyekolahkan semua anak ibu. Tapi syukurlah anak pertama ibu sudah bekerja jadi bisa lebih meringankan beban keluarga."

Aku terkejut untuk kedua kalinya. Sungguh aku baru melihat seseorang wanita yang begitu tangguh. seketika aku bertanya untuk kesekian kalinya,"Anak ibu kerja dimana?.

"Di Amerika".

Apa???!!!! waaah,benarkah? dalam pikiranku pasti anak ibu ini seorang TKI. Tapi ibu itu kembali berkata,"Anak ibu mendapat beasiswa dari kampusnya untuk kuliah di Amerika dan sekarang sudah lulus dan bekerja jadi pegawai di sebuah bank di sana".


Aku benar-benar terperanjat, terkagum-kagum dengan perjuangan wanita yang ada di hadapanku. Tubuhku lemas serasa tak bertulang,dan jantungku serasa berdetak tak karuan. Seakan-akan aku baru tersadar apa yang sudah diperlihatkan padaku di pagi ini, aku melihat berbagai keadaan dimana banyak orang ternyata sedang berjuang untuk hidupnya dan keluarganya. Seorang pengemis kecil di pinggir jalan tadi, seorang perempuan seusiaku yang mengamen dan seorang janda yang bekerja keras untuk ketiga anaknya. Sambil berjalan menuju ruang kelas, aku sungguh merasa malu dengan diriku sendiri. Banyak orang di luar sana yang lebih menderita daripada aku,bahkan tidak bisa sekolah, sementara aku terus meratapi nasib. Aku masih punya orang tua, masih bisa makan pagi, dan masih bisa sekolah dan tentunya boleh dibilang aku lebih beruntung dibanding mereka yang baru kulihat.

oooohhh, Ya Allah ampuni aku yang tidak bersyukur padamu. Ucapku dalam hati,sambil terus berjalan menuju kelas.


Dan akhirnya pagi ini aku baru terbangun dan baru sadar ternyata aku bukanlah orang yang paling menderita dan yang seharusnya aku lakukan adalah bersyukur, bekerja keras, belajar, menghargai orang tua agar aku bisa berprestasi seperti anak sang panjual nasi rames yang bisa sekolah di Amerika itu.

Dan untuk pagi ini, aku menyebutnya GOOD MORNING!!!,bukan selamat pagi tapi aku mengartikannya pagi yang baik, pagi yang telah menyadarkanku..hehehe..^_^'

Hari ni sekitar jam 08.30 PJ blok 13 datang ke amphi G untuk memulai kuliah pengantar blok 13. heem seperti biasa, di tempat duduk yang biasa, dengan lingkungan teman yang sama aku bersiap mendengar kuliah. Dr, Warih memulai kuliah dengan membaca do'a belajar bersama. beliau memulai dengan meminta komentar pada mahasiswa tentang apa yang diketahui tentang orang yang "sakit jiwa". mau tidak mau beliau menunjuk beberapa orang diantara kita, karena memang tidak ada mahasiswa yang berani mengungkapkan pendapat dengan spontan. macam-macam opini yang muncul. setelah itu dr. Warih menyampaikan mengenai garis besar hal-hal yang akan kita pelajari di blok ini. ada berbagai macam gangguan jiwa. bahkan kata beliau ternyata diantara 4 orang ada 1 orang yeng menderita gangguan jiwa, yaaa walaupun hanya gangguan jiwa ringan saja, misalnya saja ada orang yang sering mengalami kecemasan karena ada problem yang mengahmpiri orang tersebut. yang begitu saja dinamakan gangguan jiwa, berarti kalau dipikir-pikir kita semua pernah menderita gangguan jiwa. emmmm, mesti hati-hati ni. tanggapan pertama terhadap PJ blok, menurutku cukup ramah, bersifat terbuka terhadap mahasiswa dan welcome banget kalo ada masalah yang berhubungan dengan kuliah. oh iya, kata beliau alat yang paling efektif dalam mempelajari kedokteran jiwa dan pada saat menghadapi orang dengan gangguan jiwa adalah komunikasi efektif. karena orang yang sakit jiwa itu bukan hanya tubuhnya aja yang diobati tapi psikisnya juga harus ditangani. mungkin karena itulah, Pj blok kita kali ini sangat lancar dalam berkomunikasi dengan mahasiswa, setidaknya dalam pejumpaan awal ini. dalam 7 area kompetensi dokter, area yang amat penting dalam kedokteran jiwa adalah area 1 s.d.4. heeeemmm lupa apa aja tp yang pertama jelas "komunikasi efektif". yahhh begitulah sekilas catatan kulian pengantar pagi ni, semoga blok ini bisa bener-bener aku pegang dengan sungguh-sungguh.

1 hal yang baru aku sadari " aku tidak ingin api semangat dalam diriku berkobar terlalu besar hingga akhirnya membakar diriku sendiri, aku ingin menjaganya konstan dengan besar yang sedang dan membuat tubuhku tetap hangat"..hehehe

WELCOME

assalamu'alaikum.. ini blog berisi catatan sehari-hari mengenai materi kuliah, curahan hati dan beberapa tulisan iseng. silakan dinikmati dan jangan lupa, beri komennya yaaaa

BUKU TAMU


ShoutMix chat widget

about me

Foto saya
Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
seorang mahasiswa yg mencoba iseng ngeblog, ungkapin perasaan hati, nulis cakul (catetan kuliah), dan apa aja deh yang pengen aku tulis. bercita-cita jadi guru tapi malah kecanthol di fakultas kedokteran, moga aja cita-citaku terwujud. ayooo smangat, untuk mencapai tujuan terkadang harus melewati jalan yang berbeda dan berkelok. anggap saja itu peta, kita tinggal mengikuti alurnya dan melewati rintangan yang ada di depan mata untuk menuju impian di masa depan.

Pengikut